Peranan Perjanjian Matunu Tedong Dalam Acara Adat Rambu Solo Di Tana Toraja

Authors

  • Crameraldo Anugerah Putra Openg Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Melani Anastasia Wijono Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Stefanus Don Rade Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

DOI:

https://doi.org/10.51903/perkara.v2i1.1644

Keywords:

Agreements, research methods, customs, local wisdom

Abstract

Reflecting aspects of local wisdom, such as social values, culture or customs recognized by the local Tana Toraja community. Toraja is an area that has many very unique cultural traditions. One of them is the mantunu tedong ritual, which can be said to be one of the rituals that native Toraja people are certainly proud of. By using normative research methods that focus on research that uses legal sources, statutory regulations, local regional regulations, and legal theory and legal documents relating to wisdom in completing the Matunu Tedong agreement which occurred during the Rambu Solo event in Tana Toraja, South Sulawesi regarding the agreement in the Matunu Tedong event which is one of a series of customs in the Rambu Solo event. In completing this agreement, the Tana Toraja people have methods in accordance with customs and cultural heritage that have existed for a long time.

References

Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak. Kadir, Ha- run. 1977. “Aspek Megalitikum di Toraja” Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Jhon Liku. Reinterpretasi Budaya Toraja Dalam Terang injil: Menjelang Seabad Kekristenan Di Toraja, dalam Reniterpretasi dan Reaktualisasi Budaya Toraja (Berta Tallulembang - editor). Yogyakarta: Gunung Sopai, 2012
Panggarra, Robi. Upacara Rambu Solo’ di Tanah Toraja. Jakarta: Erlangga, 2015.
Purwanto Hari. Kajian Kritis Akulturasi Islam dengan Budaya Lokal. Sulesana. Vol. 8, No, 1, 2013. Tangdilintin. Toraja Sebuah Penggalian Sejarah dan Budaya. Makassar: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, 2009.
Peraturan daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor.9 Tahun 2009 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan
Geme, Maria Theresia, Benediktus Peter Lay, and Stefanus Don Rade. "Identifikasi Indikasi Geografis Pada Tenunan Sapu Lu’e Lawo dan Perlindungan Hukum sebagai Hak Kekayaan Intelektual Komunal pada Masyarakat Adat Bajawa." UNES Law Review 6.1 (2023): 1015-1034.
Bora, A. K., Kolo, A. E., Duan, M. A., Naihetis, K., & Rade, S. D. (2023). SOSIALISASI PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SILAWAN KECAMATAN TASIFETO TIMUR KABUPATEN BELU. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 8096-8100.
Gumanti, Retna. "Syarat Sahnya Perjanjian (Ditinjau dari KUHPerdata)." Jurnal Pelangi Ilmu 5.01 (2012).
Panggabean, R. M. "Keabsahan Perjanjian dengan Klausul Baku." Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 17.4 (2010): 651-667.
Tumirin, Tumirin, and Ahim Abdurahim. "Makna biaya dalam upacara Rambu Solo." Jurnal Akuntansi Multiparadigma 6.2 (2015): 175-184.

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Crameraldo Anugerah Putra Openg, Melani Anastasia Wijono, & Stefanus Don Rade. (2023). Peranan Perjanjian Matunu Tedong Dalam Acara Adat Rambu Solo Di Tana Toraja. Perkara : Jurnal Ilmu Hukum Dan Politik, 2(1), 243–255. https://doi.org/10.51903/perkara.v2i1.1644