Tinjauan Hukum Mengenai Penetapan Pengadilan Negeri Yang Mengabulkan Izin Perkawinan Pasangan Beda Agama Dihubungkan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Terkait

  • Rizky Prameswari Universitas Padjadjaran
  • Djanuardi Djanuardi Universitas Padjadjaran
  • Betty Rubiati Universitas Padjadjaran
Keywords: Court Decree, Interfaith Marriage, Legal Certainty

Abstract

The right to marry and to find a family through legal marriage is the right of every citizen guaranteed in the Indonesian state constitution. In Indonesia's positive law, a valid marriage is a marriage that takes place based on the laws of each religion and belief. Indonesia is a plural country consisting of various tribes, races, and religions. As a result of this pluralism, interfaith marriages occur like it can see in the Court Decree No. 512/Pdt.P/2002/PN.Jkt.Tim and Court Decree No. 71/Pdt.P/2017/PN.Bla. Interfaith marriages are unwanted marriages in Islam, Christianity, and Catholicism. Likewise, the Law on Marriage does not regulate interfaith marriages. However, since the promulgation of the Law on Population Administration, it has provided an opportunity for interfaith marriages to occur through a Court Decree. The purpose of this research is to find out the validity of interfaith marriage and the validity of court decree about approval interfaith marriage associated with related laws and regulations. This research was conducted using a normative juridical approach based on applicable legal concepts and theories. Then, the data analysis method used is qualitative juridical. Based on the results of the study, the validity of interfaith marriages, when linked to the Law on Marriage, is invalid. However, the registration of marriages through a court order is a method that is recognized by law as an introduction so that interfaith marriages whose registration is rejected can be registered so as to obtain legal certainty for interfaith couples.

References

Abubakar, A. (2008). Perkawinan Muslim dengan Non Muslim Dalam Peraturan Perundang-Undangan Jurisprudensi dan Praktek Masyarakat. Aceh: Dinas Syariat Islam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Ali, M. D. (1993). Perkawinan Campuran Antara Orang-Orang Berbeda Agama. Dalam Mimbar Hukum No. 8.
Ali, M. D. (2002). Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asiah, N. (2015). Kajian Hukum Terhadap Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam. Jurnal Hukum Samudra Keadilan Vol. 10 No. 2.
Bahri, A. S., & Adama. (2020). Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Jurnal Al-Syakhshiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan Vol. 2 No. 1.
Bahri, S. (2022). Analisis Penetapan Pengadilan Terhadap Permohonan Izin Perkawinan Beda Agama. Journal National Conference On Social Science and Religion.
Bimasakti, M. A. (2020). Keabsahan Perkawinan Beda Agama Dan Kewenangan Mengadili Sengketanya Dalam Perspektif Hukum Antar Tata Hukum Indonesia. Journal of Islamic Law Studies Vol.4 No. 1.
Chrisanta, F. (2023, Juni 6). Perkawinan Beda Agama Perspektif Agama Kristen Protestan. (R. Prameswari Pewawancara).
Faizal, L. (2016). Akibat Hukum Pencatatan Perkawinan. Jurnal ASAS Vol. 8 No. 2 .
Falady, N. S. (2023, Mei 26). Mahkamah Agung Republik Indonesia. Diambil kembali dari Analisis Perkara Peradilan: https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/nadzirotus-sintya-falady-s-h-cpns-analis-perkara-peradilan-calon-hakim-2021-pengadilan-agama-probolinggo
Gulo, P. (2023, Mei 31). Katolikana. Diambil kembali dari Dispensasi Gereja Katolik dalam Perkawinan Beda Agama: https://www.katolikana.com/2020/06/08/dispensasi-hukum-gereja-katolik-dalam-perkawinan-beda-agama-2/
Hadikusuma, H. (2003). Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: CV. Mandar Maju.
Ichiyanto, H. (2003). Perkawinan Campuran dalam Negara Republik Indonesia. Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI.
Joned, R. Y. (2023, Juni 2). Keuskupan Bogor. Diambil kembali dari Perkawinan Beda Agama: https://keuskupanbogor.org/2015/02/18/perkawinan-beda-agama/
Karim, H. M. (2021). Keabsahan Perkawinan Beda Agama Di Indonesia Dalam Perspektif Cita Hukum Pancasila. Jurnal Hukum Adil Vol. 8 No.2.
Oratmangun, H. S. (2021). Perkawinan Beda Agama di Indonesia (Studi Kasus: Penetapan PN Jakarta Selatan Nomor 1139/Pdt.P/2019/PN.JKT.Sel. Jurnal Indonesian Notary Vol. 3 No. 2.
Palandi, A. C. (2013). Analisa Yuridis Perkawinan Beda Agama Di Indonesia. Jurnal Lex Privatum Vol. 1 No. 2.
Purwanto, M. A. (2017). Legalitas Perkawinan Beda Agama yang Dilakukan di Luar Negeri (Tinjauan Yuridis UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam). Jawa Timur: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
Raharso, A. C. (2006). Paham Perkawinan dalam Hukum Gereja Katolik. Malang: Dialoma.
Rajamai, Endratno. (2023, Juni 5). Praktik Perkawinan Beda Agama . (R. Prameswari Pewawancara)
Subekti, T. (2010). Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Ditinjau Dari Hukum Perjanjian. Jurnal DInamika Hukum Vol. 10 No. 3.
Timur, E. K. (2015). Penetapan Pengadilan Dalam Mengabulkan Dan Tidak Menerima Permohonan Perkawinan Beda Agama. Jurnal Hukum Universitas Brawijaya.
Usman, R. (2006). Aspek-Aspek Hukum Perseorangan dan Kekeluargaan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Wahyuni, S. (2017). Perkawinan Beda Agama di Indonesia dan Hak Asasi Manusia. Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia Vol.1 No. 1.
Waluyo, B. (2020). Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1.
Wulansari, D. (2010). Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
Zainuddin, M. (2010). Pluralisme Agama: Pergaulan Dialogis Islam-Kristens di Indonesia. Malang: UIN-Maliki Press.
Zulkarnain, I. (2011). Hubungan Antar Komunitas Agama Di Indonesia: Masalah dan Penanganannya. Kajian Vol. 16 No. 4.
Published
2023-07-01
How to Cite
Rizky Prameswari, Djanuardi Djanuardi, & Betty Rubiati. (2023). Tinjauan Hukum Mengenai Penetapan Pengadilan Negeri Yang Mengabulkan Izin Perkawinan Pasangan Beda Agama Dihubungkan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Terkait. Hakim: Jurnal Ilmu Hukum Dan Sosial, 1(3), 100-122. https://doi.org/10.51903/hakim.v1i3.1230