Analisis Pentingnya Pasrtisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Suatu Undang-Undang

Authors

  • Talita Sembiring Universitas Negeri Medan
  • Kania Nova Ramadhani Universitas Negeri Medan
  • Gadis Prasiska Universitas Negeri Medan
  • Ruth Yessika Siahaan Universitas Negeri Medan
  • Chairun Nisa Universitas Negeri Medan
  • Ramsul Nababan Universitas Negeri Medan
  • Maulana Ibrahim Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.51903/hakim.v2i1.1538

Keywords:

Public Participation, Formation, Legislation

Abstract

Community participation is a stage where the community participates in the process of drafting laws and regulations. Therefore, the purpose of this research is to analyze the background of the need for communities to participate in the process of forming laws and regulations and the challenges faced by local communities when involved in the process of forming laws and regulations. This research uses a descriptive qualitative method with a literature study, which is a data collection technique by reviewing books, literature, memos, and various reports related to the problem to be solved, in order to develop productivity concepts that can be used as a foundation. The results of this study show that community participation is a stage that provides opportunities for the community to participate in the preparation of laws and regulations in accordance with the provisions of the law. Community participation is a mandatory legal norm. So that public participation becomes a mandatory process when drafting laws and regulations.

References

Arliman S, Laurensius. “Partisipasi masyarakat dalam pembentukan perundang-undangan untuk mewujudkan negara kesejahteraan Indonesia.” Jurnal Politik Pemerintahan, 10, no.1(2017):59-72dalam Pembentukan Undang Undang".Jurnal Ilmu Hukum. Vol1.No 3 Tahun 2021. Hal 248-256
Hariyanto, Slamet. “Faktor-faktor penghambat partisipasi politik masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di kecamatan pontianak tahun 2013.” Jurnal S1 Ilmu Politik, 1, no.1 (2013): 13
Hidayati, S. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG (STUDI PERBANDINGAN INDONESIA DENGAN AFRIKA SELATAN). Jurnal Bina Mulia Hukum, 225-241.
Hidayati, Siti. “Partisipasi masyarakat dalam pembentukan undang-undang (studi perbandingan indonesia dengan afrika selatan).” Jurnal Bina Mulia Hukum, 3, no.2(2019):226
Jati, Rahendro."Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembentukan Undang No 3 Tahun 2022 Tentang Ibu Kota Negara" Vol11. No 4.Tahun 2023.
Pataniari Siahaan, Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Pasca Amandemen UUD 1945, Penerbit Konpress, Jakarta: 2012.
Joko Riskiyono, Pengaruh Partisipasi Publik dalam Pembentukan Undang-Undang: Telaah Atas Pembentukan UndangUndang Penyelenggara Pemilu, Perludem, Jakarta: 2016.
Reskiaddin, La Ode. Dkk. “Tantangan dan hambatan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit tidak menular di daerah semi-perkotaan sebuah evidence based practice di : padukuhan samirono, sleman yogyakarta.” Jurnal Kasmas Jambi, 4, no. 2( 2020): 47
Riyanto, M. Dkk. “ Partisipasi Masyarakat menuju negara kesejahteraan: Memahami Pentingnya Peran Aktif Masyarakat Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama.” Jurnal Pembangunan Huum Indonesia, 5, no.2(2023): 379
Saifudin, Partisipasi Publik Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, FH UII Press, Yogyakarta: 2009.
Seta, S. T. (2020). HAK MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN. 154-166.
Siar, Lendy.PJ,Joepus. "Analisis Yuridis Terhadap Pembentukan Undang Undang T,RJuanitha Callychya. P,Jefry Jemmy.S,Juzuf Victor. "Partisipasi Masyarakat Undang yang Responsif". Jurnal Pembinaan Hukum Nasional.Vol 1.No 3.Tahun 2021
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82

Downloads

Published

2023-12-03

How to Cite

Talita Sembiring, Kania Nova Ramadhani, Gadis Prasiska, Ruth Yessika Siahaan, Chairun Nisa, Ramsul Nababan, & Maulana Ibrahim. (2023). Analisis Pentingnya Pasrtisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Suatu Undang-Undang. Hakim: Jurnal Ilmu Hukum Dan Sosial, 2(1), 17–24. https://doi.org/10.51903/hakim.v2i1.1538