Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penyerobotan Tanah (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polda Gorontalo)
DOI:
https://doi.org/10.51903/jaksa.v1i3.1353Keywords:
Criminology, Land grabbingAbstract
The type of research used is empirical legal research, a qualitative approach. The research sample is the Gorontalo Regional Police, as well as the people who have disputes over land grabbing. The data obtained through primary and secondary data were analyzed qualitatively to be presented descriptively. The results of the study show that the cause of land grabbing which continues in legal proceedings in the jurisdiction of the Gorontalo Regional Police is the desire to own or control land based on ownership claims which are inherited land owned by parents. The handling of criminal acts of land grabbing by the Gorontalo Regional Police includes educating the public with the cooperation of the local government, commitment to investigate and prosecute perpetrators, strengthen the law through imposition of sanctions with a deterrent effect, and collaborate to strengthen the land registration system. The inhibiting factors experienced by the Gorontalo Regional Police in handling the criminal act of land grabbing include the weakness of legal substance and the hassle of legal procedures and difficulties in summoning witnesses and experts.
References
Datau, F.J. 2023a. Wawancara Bapak Brigpol Isa Budiman, S.H. Gorontalo.
Datau, F.J. 2023b. Wawancara Bapak IR, Pelaku Tindak Pidana Penyerobotan Tanah. Gorontalo.
Datau, F.J. 2023c. Wawancara Bapak MT, Korban Tindak Pidana Penyerobotan Tanah. Gorontalo.
Ferdi, Madiong, B. & Siku, A.S. 2021. Tindak Pidana Penyerobotan Tanah. Gowa: CV. Berkah Utami.
Ferdy, F., Mas, M. & Siku, A.S. 2021. Analisis Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyerobotan Tanah Yang Terjadi Di Wilayah Hukum Polda Sulawesi Selatan. Indonesian Journal of Legality of Law, 3(1): 6–11.
Harahap, M.Y. 2014. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Penyidikan dan Penuntutan. Jakarta: Sinar Grafika.
Lestari, N.D. 2017. Tinjauan Viktimologis terhadap Kejahatan Penyerobotan Tanah di Kabupaten Takalar (Studi Kasus Tahun 20214-2016). Universitas Hasanuddin Makassar.
Lestario, A. & Erlina, E. 2022. Sistem Pendaftaran Tanah yang memberikan Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Sertifikat Hak atas Tanah di Indonesia. Notary Law Journal, 1(1): 1–30.
Lubis, M.R. 2020. Tindak Pidana Penyerobatan Tanah Dalam Perspektif Hukum Pidana. Jurnal Hukum Kaidah, 20(2): 242–260.
Marbun, J., Ginting, R.K. & Harahap, A.Z. 2021. Tindak Pidana Penyerobatan Tanah Dalam Perspektif Hukum Pidana. Jurnal Rectum, 3(2): 226–238.
Moeljatno 2005. KUHP: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Cet-24 ed. Jakarta: Bumi Aksara.
Parwata, I.G.N. 2017. Bahan Ajar Terminologi Kriminologi. Edisi Revi ed. Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Ramadhani, R. 2017. Jaminan Kepastian Hukum yang Terkandung Dalam Sertipikat Hak Atas Tanah. De Lega Lata, 2(1): 139–157.
Saputra, J., Mukhlis & Firmanda, H. 2022. Penegakan Hukum Perkara Pidana Penyerobotan lahan Di Tingkat Penyidikan di Atas Tanah Sengketa antara Lahan Unri dengan PT. Hasrat Tata Jaya. JOM Fakultas Hukum Universitas Riau, IX(1): 1–23.
Situmeang, S.L.T. 2021. Buku Ajar Kriminologi. Depok: PT. Rajawali Buana Pusaka.
Soesilo, R. 2015. KUHP serta Komentar-komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal. Cet-14 ed. Bogor: Politeia.
Sopacua, M.G. 2019. Penyerobotan Tanah Secara Tidak Sah Dalam Perspektif Pidana. Jurnal Belo, 4(2): 204–217.
Tauhid, M. 2020. Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Cet. 2 ed. Yogyakarta: STPN Press.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51/PRP/Tahun 1960 Tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Yang Berhak Atau Kuasanya.
