Kewenagan Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Petani di Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur
DOI:
https://doi.org/10.51903/jaksa.v2i1.1442Keywords:
Authority, Village Government, Empowerment, FarmerAbstract
The magnitude of potential and knowledge needs in agriculture requires community empowerment, especially farmers. Community empowerment is an activity or way in an effort to make the community more empowered or able to overcome problems in themselves and their environment. Gunung Village, Kota Komba District, East Manggarai Regency until now has not received maximum yields due to the influence of community knowledge about how to farm properly and correctly, therefore the community needs knowledge in agriculture, it is required to empower the community, especially farmers as regulated in Law of the Republic of Indonesia Number 19 of 2013 concerning the Protection and Empowerment of Farmers Article 1 CHAPTER 1. This makes the basis for research to find out the government's ability to empower farmers in Mountain Village, Kota Komba District, East Manggarai Regency. The type of research used is empirical juridical research or called field research, which examines applicable legal provisions and what happens in reality in society.The results show: (1) That in the implementation of farmer empowerment in Gunung Village, the village government collaborates with the agriculture office to socialize education and training, counseling and mentoring as well as the development of a marketing system for agricultural products to the village community to improve agriculture in the village, (2) supporting factors in empowering farmers in Gunung Village include the Budget, leadership and Power of the Village Head, The Government has a good relationship with the community, while the inhibiting factors in empowering farmers in Gunung Village include community attitudes, and low skills of farmers.
References
Arikunto, Suharsimi. Perosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktekPemerintah. Jakarta: Rajawali Pers
Gleydis susanti oroh. 2014. Peranan Pemerintah desa dalam pemberdayaanmasyarakat di bidang pertanian di Desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa
H.AW.Wijaya, 2013. Otonomi Desa Merupakan Subsistem yang Asli Bulatdan Utuh. Jakarta: Raja Grafindo Persadah.
HR, Ridwan. 2008. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Indroharto.1993. Usaha Memahami Undang-Undang Peradilan Tata UsahaNegara, Buku ll. Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Sinar Harapan .
Jamasi, Owin. 2004. Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Balantika.
Labolo, Muhadam. 2010. Memahami Ilmu pemerintah. Jakarta: Rajawali Pers.
M. Firman Hadi. Hubungan Fungsional Antara Pemerintah Desa dengan BPD Dalam Pelaksanaan Pemerintahan Desa Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Manan Bagir.2000.Wewenang Propinsi, dan Kota Dalam Rangka Otonomi Daerah ,Makalah pada Seminar Nasional Pengembangan Jakarta: Rineka Cipta.
Mosher. 1987. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Yasguna.
Mukhoffifatus Syafa’’ah, Peran Kelompok Tani Tambak Dewi Mina Jaya
Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim Di Desa Morgomulyo Tayu Pati, dalam skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negri Walisongo. Tahun 2015
Ndraha, Taqliziduhu. 1985. Pembangunan Desa dan Administrasi Pemerintahan Desa. Jakarta: Yayasan Karya Dharma.
Ndraha, Taqliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurcholis, Harif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.Jakarta: Erlangga .
Philipus M. Hadjon, 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia
Surabaya: Bina Ilmu.
Rachamawati, Ike Kusdaya, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi,Yogyakarta.
Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi.Jakarta. PT. Indeks
Sarman dan Mohammad Taufik Markoso, 2012. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Shadu Wasistiono. M. Irwan Tahir. 2007.Prospek Pengembangan Desadan Transmigrasi Republik Indonesia. Jakarta: Fokus Media.
Soekanto, Soerjono. 2003. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: PT. RajGrafindoPersada.
Suharto, Edi. 2005. Pendampingan Sosial Dalam Pemberdayaan MasyarakatMiskin. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sulistiyani, Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan.
Jogyakarta: Gava Media.
Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijk, H.D. van. 1995 .Hoofdstukken van Administratif Rech. Uitgeveru Lemma BV.
Wirotomo, Paulus. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi David Bery. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zubaedi. 2003. Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik. Jakarta: PT.Fajar Interpratama Mandi.
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor: 131; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 5433).
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 B ayat (2)
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2014 Nomor:7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomo: 5493).
Website:
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/sosi4303/pengertian%20.des.htmdiakses tanggal 14 November 2022
Edi Suharto, “Pendampingan sosial dalam pemberdayaan masyarakat miskin, Konsepsi dan Strategi”,/ www.policy.hu/Suharto/modul-a/makindo_32.htm. diakses pada 14 November 2022.