Comparison of Sanctions for the Crime of Persecution According to the Kerinci Customary Criminal Law and the Indonesian Criminal Law
Abstract
This research discusses the application of Kerinci customary criminal law to criminal acts of abuse and its comparison with national criminal law in Indonesia. There is a conflict between Article 351 paragraph (3) of the Criminal Code and the practice of resolving customary abuse in Kerinci Regency. The research method used is normative legal research with a conceptual and analytical approach. The research results show differences in the application of customary and national crimes, with an emphasis on the principle of deliberation in Kerinci customary law. The application of Kerinci's customary crime involves three levels of sanctions, adjusted to the level of the violation, with a Restorative Justice approach. Differences arise in the resolution of minor criminal cases, where customary law involves traditional judges, ninik mamak, and traditional leaders. Harmonization between customary law and national law is crucial to achieving holistic justice.
References
Abdussalam, H. R. (2016). Prospek Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Restu Agung, 2.
Affandi, M. N. (2021). Analisis Hukum Pidana Adat Di Indonesia Serta Sanksi Dan Penerapannya Dalam Tindak Penganiayaan (Studi Kasus Di kabupaten Kerinci), dalam Jurnal De Juncto Delicti : Journal Of Law, Vol 1, No. 2 . Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang, 99.
Kalengkongan, S. B. (2017). Kajian Hukum Pidana Adat Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Lex Crimen Vol. 6, no. 2, 33.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. (n.d.).
Navia, D. (2022). Penerapan Konsep Restorative Justice Dalam Hukum Pidana Adat Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Ringan Di Nagari Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Skripsi S1 Universitas Andalas, 45.
Pitriani. (2018). Penyelesaian Sengketa Hak Milik atas Tanah Warga Menurut Hukum Adat di Desa Air Tenang Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci . Jurnal Al-Qishthu, Vol. 16 No. 1, 17-24.
Pratama, A. N. (2015). Mekanisme Penyelesaian Tindak Pidana Adat Tikam Di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci. Tesis Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, 12.
Samosir, C. D. (2021). Tindak Pidana Tertentu di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana, cet. 1. Bandung: CV. Nuansa Aulia.
Santoso, T. (2017). Pluralisme Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Iustitia, 9.
Sintia Febuani, A. I. (2023). PENERAPAN SANKSI TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT HUKUM PIDANA ADAT KERINCI DENGAN KUHP . UNES Journal of Swara Justisia Vol. 7, no. 1, 153.
Soekanto, S. d. (2013). Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali Press.
Somad, K. A. (2014). Mengenal Adat Jambi Dalam Perspektif Modern. Dinas Pendidikan Provinsi Jambi , 11.
Sulistiani, S. L. (2021). Hukum Adat Indonesia. Bandung: Sinar Grafika.
Syah, A. (2014). Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Ringan Dengan Pendekatan Restorative Justice Di Wilayah Hukum Polres Dharmasraya, Tesis Program Megister Ilmu Hukum. Fakultas Hukum Universitas Andalas, 154.
Thontowi, J. (2015). Pengaturan Masyarakat Hukum Adat dan Implementasi Perlindungan Hak-Hak Tradisionalnya. Jurnal Penelitian Ilmu Hukum.
Yunni, K. T. (2021). Restorative Justice Dalam Peradilan Pidana Di Indonesia, cet. 1. Purwokerto: CV. Pena Indis.
6.png)
